Cerita berawal dari keingintahuan Kelly Kartz, seorang siswi Amerika mengenai sistem pendidikan di Korea Selatan sana ... , benarkan kehidupan pendidikan Korea begitu ketatnya hingga menghabiskan waktu sekitar 16 jam/hari?
Singkat cerita Kelly melakukan pertukaran pelajar ke Korea Selatan, disana Kelly ditempatkan di sekolah menengah atas khusus putri , dalam perjalanan pertukaran pelajarnya Kelly banyak menemukan hal hal baru, termasuk bagaimana masyarakat Korea Selatan melihat arti penampilan dan cantik.
1. Tekanan Konsep Cantik Masyarakat Korea Selatan
Seorang pelajar berkata, saat ia masih SMP, ada kakak kelasnya yang bunuh diri. Sebenarnya kakak kelasnya itu cukup pintar, tapi tekanan membuatnya stres dan ia tidak tahan lagi, akhirnya bunuh diri. . Menurut seorang siswa pria, ada sesuatu yang salah dengan sistem pendidikan Korsel. Selain sistem pendidikannya, ada satu hal lagi yang menjadikan para pelajar, terutama pelajar wanita stres, yaitu konsep cantik yang diterima masyarakat Korea.
Setelah keajaiban kosmetik/skincare yang kita bahas di bagian 1, lantas apa yang menjadikan kulit putih orang Korea begitu sehat, bening dan kenyal? yuppps tiada lain dan bukan obat dan suntik putih, mungkin bagi kalian wanita wanita metroseksual Jakarta yang sering perawatan ke dokter atau salon familiar dengan istilah suntik putih yang biasanya paketan dari suntik vtamin C, collage, kojic acid, glutax dan tathionil.
Umumnya "obat pemutih, injeksi pemutih" ini dapat diliat dari beberapa produk pemutih Korea yg beredar di Indonesia. Pernah mendengar tathion Korea yang memiliki harga murah dan digadang-gadangkan memiliki khasiat memutihkan tubuh itu? yupper, itu adalah salah 1 obat pemutih kelas 3 asal Korea yang diimpor dari Korea sendiri, dan tentunya obat itu sudah merupakan bagian keseharian masyarakat sana, bedanya apa dong dengan Indonesia? bedanya tathionil yg diimpor ke kita memiliki kualitas kelas 3 dibanding tathionil yang beredar di Korea, kita bisa mendapatkan pemutih tathionil kelas 1 namun dgn harga yang tidak dapat dijangkau kantong ekonomi menengah bawah.